eslint-config-dicodingacademy

0.9.4 • Public • Published

Dicoding Academy JavaScript - Style Guide

Introduction

Ada banyak sekali opsi yang bisa diikuti perihal gaya penulisan kode JavaScript. Oleh sebab itu, untuk mengurangi kebingungan, kami standarkan penulisan kode JavaScript yang digunakan dalam lingkup Dicoding Academy.

Style guide ini dibuat untuk menstandarkan penulisan kode JavaScript yang berada di dalam platform Dicoding Academy, seperti potongan kode yang kami ajarkan di dalam sebuah kelas. Selain itu, style guide ini bisa menjadi panduan bagi siswa untuk menstandarkan gaya penulisan kode JavaScript dalam berbagai aktivitas, salah satunya ketika pengerjaan proyek submission.

ESLint Sharable Config

Kami menyediakan ESlint sharable config yang bisa digunakan untuk menerapkan style guide yang didefinisikan di sini.

Using Sharable Config in ESLint 9 or Latest

Pasang package ESLint dan eslint-config-dicodingacademy dengan menggunakan perintah di bawah ini.

npm install --save-dev eslint eslint-config-dicodingacademy

Buatlah berkas konfigurasi ESLint (contoh: eslint.config.mjs) dan di dalamnya tulis kode di bawah ini.

import daStyle from 'eslint-config-dicodingacademy';

export default [
  daStyle,
  // other config style
];

Anda bisa mendeteksi kesalahan penulisan JavaScript melalui perintah di bawah ini.

npx eslint

Jika ada kode yang tidak sesuai dengan aturan, ESLint akan menampilkan informasinya pada STDOUT.

/home/dimas/eslint-test/index.js
  1:22  error  Missing semicolon  semi

✖ 1 problem (1 error, 0 warnings)
  1 error and 0 warnings potentially fixable with the `--fix` option.

Using Sharable Config in ESLint < 9

Pasang package ESLint (versi di bawah 9) dan eslint-config-dicodingacademy dengan menggunakan perintah di bawah ini.

npm install --save-dev eslint@8 eslint-config-dicodingacademy

Buatlah berkas konfigurasi ESLint (contoh: .eslintrc.js) dan di dalamnya tulis kode di bawah ini.

module.exports = {
  extends: ['dicodingacademy'],
  parserOptions: {
    ecmaVersion: 'latest'
  }
  // other config
};

Anda bisa mendeteksi kesalahan penulisan JavaScript melalui perintah di bawah ini.

npx eslint

Jika ada kode yang tidak sesuai dengan aturan, ESLint akan menampilkan informasinya pada STDOUT.

/home/dimas/eslint-test/index.js
  1:22  error  Missing semicolon  semi

✖ 1 problem (1 error, 0 warnings)
  1 error and 0 warnings potentially fixable with the `--fix` option.

Meta Rules

Encoding menggunakan UTF-8

Untuk menampilkan dan mengubah teks dengan benar, teks editor harus mengetahui text encoding yang digunakan. Pastikan text encoding yang digunakan adalah UTF-8. Pada teks editor yang umum (seperti VSCode atau WebStorm), informasi encoding yang digunakan dapat ditemukan di status bar yang berada di bawah kode editor.

Informasi tambahan:

Comments

Gunakan komentar untuk menjelaskan kode yang ditulis, seperti baris kode yang sulit dimengerti, informasi argumen pada sebuah fungsi, dan lain sebagainya. Jangan menambahkan komentar pada kode yang "mudah" untuk dibaca dan dimengerti.

Multiline Comment

Gunakan /** ... */ untuk komentar lebih dari satu baris.

Contoh SALAH ⛔.

// make() returns a new element
// based on the passed in tag name
function make(tag) {
  
  // ...
    
  return element;
}

Contoh BENAR ✅.

/**
 * make() returns a new element
 * based on the passed in tag name
 */
function make(tag) {
  
  // ...
    
  return element;
}

Singleline Comment

Gunakan // untuk komentar satu baris. Sebisa mungkin komentar ditulis di baris baru.

Contoh SALAH ⛔.

const interval = 60_000; // 1 hour in millis

/**
 * 1 hour in milis
 */
const interval = 60_000;

Contoh BENAR ✅.

// 1 hour in millis
const interval = 60_000;

Type Information

Anda dapat (secara opsional) mendokumentasikan kode yang ditulis (termasuk menjelaskan informasi tipe data) menggunakan komentar yang ditulis dengan mengikuti format standar JSDoc. Format yang standar dapat dikenali oleh Code Editor sehingga dapat membantu memudahkan pengembangan.

Contoh SALAH ⛔ karena tidak menggunakan standar format apa pun.

/**
 * function that sum two of numbers
 * Potentially throwing an TypeError
 * a is number
 * b is number
 */
function sum(a, b) {
  if (typeof a !== 'number' || typeof b !== 'number') {
    throw new TypeError('all given argument should be a number');
  }
  
  return a + b;
}

Contoh BENAR ✅ dengan mengikuti format JSDoc.

/**
 * function that sum two of numbers
 * 
 * @throws {TypeError} will throw if the arguments is not number
 * @params {number} a
 * @params {number} b
 */
function sum(a, b) {
  if (typeof a !== 'number' || typeof b !== 'number') {
    throw new TypeError('all given argument should be a number');
  }
  
  return a + b;
}

Informasi tambahan:

Action Items

Tandai sebuah placeholder (hal yang perlu dilakukan) dengan teks TODO:. Anda bisa gunakan // jika to-do dijelaskan dalam satu baris atau /** */ jika lebih dari satu baris. Jangan tambahkan karakter lain seperti @ atau @@ ketika menulis TODO: karena tidak perlu.

Berikut adalah contoh yang SALAH ⛔.

function sum(a, b) {
    // @TODO: throws an TypeError when both argument is not number
    
    return a + b;
}

Berikut adalah contoh yang BENAR ✅.

function sum(a, b) {
  // TODO: throws an TypeError when both argument is not number
  
  return a + b;
}


/**
 * TODO:
 * Create a function that:
 *  - called average
 *  - receives an array of numbers as argument
 *  - ... etc
 */

Line Break (Line Endings)

Anda harus menggunakan format baris baru yang konsisten pada setiap berkas. Di panduan ini kami fokuskan hanya pada penggunaan unix (LF atau \n). Pada teks editor yang umum (seperti VSCode atau WebStorm), informasi line endings yang digunakan dapat ditemukan di status bar yang berada di bawah kode editor.

Informasi tambahan:

Code Styles

Trailing Whitespace

Terkadang kita tidak sadar menambahkan spasi (whitespace) yang tidak perlu di akhir baris kode. Bila whitespace tersebut terbawa ke VCS seperti git, tidak jarang developer menjadi bingung dan frustrasi mencari "perbedaan" dari sebuah baris kode karena sulit untuk terlihat. Maka dari itu, pastikan setiap akhir baris kode bersih dari whitespace.

Contoh yang SALAH ⛔ karena baris kode (pertama) mengandung whitespace.

const foo = 0;        
const bar = 5;

Contoh yang BENAR ✅. Tidak ada whitespace di setiap akhir baris kode.

const foo = 0;
const bar = 5;

Indentation

Penggunaan indentasi pada kode harus konsisten. Untuk menjaga konsistensi, kami menggunakan 2 buah spasi sebagai indentasi.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

function adder(by) {
    return (value) => {
        return by + value;
  }
}

Berikut contoh yang BENAR ✅.

function adder(by) {
  return (value) => {
    return by + value;
  }
}

Naming

Secara umum penamaan variabel atau fungsi harus menggunakan format camelCase.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

const my_favorite_color = '#112C85';

function do_something() {
  // ...
}

const { from_json } = JSON.parse('{}');

Berikut contoh yang BENAR ✅.

const myFavoriteColor = '#112C85';

function doSomething() {
  // ...
}

const { from_json: fromJson } = JSON.parse('{}');

Arrow Function Parentheses

Agar menjaga konsistensi penulisan, selalu gunakan tanda kurung (parentheses) setiap kali membuat arrow function baik tanpa argumen, 1 argumen, atau lebih.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

document.addEventListener('click', event => {
  // ...
});

store.subscribe(() => {
  // ...
})

server.handler((request, response) => {
  // ...
});

Berikut contoh yang BENAR ✅.

document.addEventListener('click', (event) => {
  // ...
});

store.subscribe(() => {
  // ...
})

server.handler((request, response) => {
  // ...
});

Formatting

Comma

Selalu tambahkan spasi di antara nilai yang dipisahkan oleh tanda koma.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

function sum(a,b,c) {
  // ...
}

const numbers = [1,2,3,4];
const person = { name: 'Fulan',age: 30 };

Berikut contoh yang BENAR ✅.

function sum(a, b, c) {
  // ...
}

const numbers = [1, 2, 3, 4];
const person = { name: 'Fulan', age: 30 };

Object Literals

Selalu tambahkan spasi di antara tanda { } dan nama properti yang didefinsikan dalam satu baris.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

const person = {name: 'Fulan', age: 30};
const {name, age} = person;

function printPerson({name, age}) {
  // ...
}

Berikut contoh yang BENAR ✅.

const person = { name: 'Fulan', age: 30 };
const { name, age } = person;


function printPerson({ name, age }) {
  // ...
}

Array Literals

Jangan tambahkan spasi di antara tanda [ ] dan elemen di dalam array.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

const numbers = [ 1, 2, 3 ];
const [ first, second ] = numbers;

Berikut contoh yang BENAR ✅.

const numbers = [1, 2, 3];
const [first, second] = numbers;

Parentheses

Jangan tambahkan spasi di antara tanda ( ) dan expression yang ada di dalamnya.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

function sum( a, b ) {
  // ...
}

const value = 1 + ( 2 * 1 );

if ( value === 1 ) {
  // ...
}

Berikut contoh yang BENAR ✅.

function sum(a, b) {
  // ...
}

const value = 1 + (2 * 1);

if (value === 1) {
  // ...
}

Control Statement

Beri 1 spasi sebelum menggunakan tanda () pada control statement (contohnya if, while, for, dan lainnya). Namun, jangan berikan 1 spasi antara daftar argumen dan nama fungsi ketika mendeklarasikan regular function ataupun ketika memanggil sebuah fungsi.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

function fight () {
  console.log('Swooosh!');
}

if(isJedi) {
  fight ();
}

Berikut contoh yang BENAR ✅.

function figth() {
  console.log('Swooosh!');
}

if (isJedi) {
  fight();
}

Language Rules

Variable Declaration

Prefer using const

Gunakan const ketika membuat sebuah variabel yang tidak ditetapkan ulang nilainya.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

let a = 1;
var b = 2;

Berikut contoh yang BENAR ✅.

const a = 1;
const b = 2;

Using let, avoid var

Jika sebuah variabel perlu ditetapkan ulang nilainya, gunakan let alih-alih var.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

var count = 1;

if (true) {
  count += 1;
}

Berikut contoh yang BENAR ✅.

let count = 1;

if (true) {
  count += 1;
}

Informasi tambahan:

Semicolon

Di balik layar, JavaScript akan menambahkan titik koma--sesuai aturan yang berlaku--sebagai tanda berakhirnya statement pada baris kode yang tidak diberikan semicolon. Aturan ini disebut sebagai Automatic Semicolon Insertion (ASI). ASI mengandung beberapa perilaku yang esentrik dan membuat kode yang kita tulis rusak jika ia salah menginterpretasikan baris kode tersebut. ASI juga akan semakin rumit dipahami seiring bertambahnya fitur atau sintaks pada bahasa pemrograman JavaScript. Dengan menuliskan titik koma (semicolon) secara eksplisit tentu akan membantu untuk mencegah masalah-masalah yang ditimbulkan karena ASI.

Berikut contoh yang SALAH ⛔ karena kode akan membangkitkan error.

// will raise exception
const luke = {}
const leia = {}
[luke, leia].forEach((jedi) => jedi.father = 'vader')


// will raise exception
const reaction = "No! That’s impossible!"
(async function meanwhileOnTheFalcon() {
  // handle `leia`, `lando`, `chewie`, `r2`, `c3p0`
  // ...
}())


// return undefined because ASI insert semicolon after `return`
function foo() {
  return
    'search your feelings, you know it to be foo'
}

Berikut contoh yang BENAR ✅.

// good
const luke = {};
const leia = {};
[luke, leia].forEach((jedi) =>  jedi.father = 'vader');

// good
const reaction = 'No! That’s impossible!';
(async function meanwhileOnTheFalcon() {
  // handle `leia`, `lando`, `chewie`, `r2`, `c3p0`
  // ...
}());

// good
function foo() {
  return 'search your feelings, you know it to be foo';
}

Informasi tambahan:

Strings

Agar konsisten, selalu gunakan kutip satu ' ' untuk membuat nilai string.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

// Bad
const name = "Fulan";

// Bad
const address = `Bandung`;

Berikut contoh yang BENAR ✅.

// Good
const name = 'Fulan';
const address = 'Bandung';

Anda boleh gunakan tanda lain untuk kasus-kasus tertentu, seperti:

Gunakan " " jika nilai string mengandung karakter '.

// Bad
const movie = 'Howl\'s Moving Castle';

// Good
const movie = "Howl's Moving Castle";

Gunakan `` jika membutuhkan JavaScript expression dalam membangun nilai string.

// Bad
function sayHi(name) {
  return 'How are you, ' + name + '?';
}

// Good
function sayHi(name) {
  return `How are you, ${name}?`;
}

Arrow Function for Function Expressions

Function di JavaScript merupakan first-class citizen. Sama seperti nilai primitif, function dapat berupa expression dan disimpan menjadi nilai variabel, argumen fungsi, atau nilai yang dikembalikan oleh fungsi. Ketika Anda membuat function expression (contohnya menetapkan fungsi callback), gunakanlah arrow function.

Berikut contoh yang SALAH ⛔.

[1, 2, 3].map(function(x) {
  return x * 2;
});

Berikut contoh yang BENAR ✅.

[1, 2, 3].map((x) => x * 2);

Package Sidebar

Install

npm i eslint-config-dicodingacademy

Weekly Downloads

12

Version

0.9.4

License

ISC

Unpacked Size

16.6 kB

Total Files

4

Last publish

Collaborators

  • dimasmds